Sebenarnya, kemesraan di antara pasangan
suami istri bisa kita jaga walau usia kita tak lagi muda. Mesra disini
tak hanya di tempat tidur loh, karena biasanya sebagian banyak para
pasangan yang sudah menginjak masa-masa tua sudah tidak banyak
memikirkan masalah ranjang. Hmm tidak semua sih, buktinya masih banyak
om-om genit atau kakek hidung belang hehe.
Menjaga
keharmonisan keluarga memang sangat penting demi utuhnya bahtera rumah
tangga kita. Walaupun tak jarang diantara pasangan terjadi
gesekan-gesekan yang mengerucut pada pertengkaran, tapi itu semua tidak
menyurutkan langkah kita untuk terus menjaga kelanggengan rumah tangga.
Siapa sih yang ingin rumah tangganya kandas di tengah jalan? Apalagi
bagi pasangan yang sudah lama menikah, tentunya sangat disayangkan
apabila harus bercerai dan membuat hubungan rumah tangga tersebut
terputus begitu saja dengan mengorbankan semuanya. Hmm, repot sekali
bukan?
Tapi kalau mencermati realita, memang
tidak sedikit pasangan yang tampak semakin cuek dan hanya mementingkan
dirinya masing-masing ketika usia pernikahan mereka semakin bertambah.
Ini bisa berimbas pada kurang harmonisnya kehidupan rumah tangga yang
pada akhirnya menimbulkan kehambaran dan tidak ada lagi rasa saling
membutuhkan diantara masing-masing pasangan.
Mengapa ini bisa terjadi? Ternyata semua
itu dimulai dari komitmen diantara masing-masing pasangan ketika mereka
memantapkan niat mereka untuk bersanding di pelaminan. Sudah seharusnya,
pernikahan itu tidak dijadikan sebagai ajang percobaan dan main-main
saja. Kalau bisa sih, menikah itu cukup sekali saja (kecuali bagi yang
berniat poligami ya hehe) dan tetap setia dengan pasangan kita hingga kita tua nanti.
Komitmen yang kuat serta dilandasi
kesadaran untuk saling menerima pasangan kita apapun kondisinya, itulah
yang akan membuat kita akan terus sayang dan menumbuhkan rasa cinta
terhadap pasangan kita. Walau nanti kulit kita sudah terlihat keriput,
atau rambut kita sudah mulai memutih, tapi itu bukanlah menjadi
penghalang bagi tulusnya cinta untuk pasangan kita. Hmm tidak terlihat
klise bukan?
Coba deh lihat sepasang kakek dan nenek
yang hidup berdua di sebuah rumah kecil yang ternyata telah ditinggalkan
oleh anak-anak mereka yang juga sudah berumah tangga dan memiliki
kehidupannya sendiri. Lihat deh ketika mereka duduk bercengkrama di
sebuah senja, di sebuah kursi di depan rumah mereka ditemani secangkir
teh hangat pelengkap canda tawa dan obrolan mereka. Lihat kemesraan
mereka, mungkin sang kakek sedang menceritakan pada sang nenek bagaimana
kenangan dia dulu ketika hendak melamar si nenek, mungkin dia sedang
mengulang rayuan gombalnya dulu yang selalu ia jadikan penghibur ketika
si nenek sedang ngambek. Ahh romantis kan?
Ternyata mesra hingga tua itu bisa. Maka
jangan pernah menghilangkan ucapan sayang dan cinta pada pasangan kita,
biarkan ia selalu terucap setiap hari dan biarkan pasangan kita selalu
mendengarnya, walau mungkin istri anda tak lagi terlihat cantik, atau
badan suami anda tak lagi terlihat gagah, biarkanlah rasa sayang dan
cinta itu tetap mengiringinya kemanapun ia pergi. Bahkan hingga ia
dipanggil oleh yang Maha Kuasa, karena cinta yang tulus dibarengi
keikhlasan dan hanya mengharapkan keridhoan Allah semata senantiasa akan
abadi selamanya hingga mungkin ia akan dipertemukan kembali sebagai
pasangan suami istri di surga-Nya Allah Ta’ala. Insya Allah.
Mesra sampai tua? Siapa takut..