Laman

Kamis, 26 Januari 2012

Tips Dan Cara Mengatasi Rasa Minder Dan Malu Dalam Diri

.


Malu atau minder, merupakan salah satu sifat manusia yang umum dan sangat manusiawi, hal ini muncul pada kondisi saat hilangnya percaya diri. Hilangnya percaya diri muncul dalam diri-diri yang tentu berdasar pada sumber-sumber pokok permasalahan, dan semua sumber-sumber permasalahan itu bersifat relatif adanya. Dari beberapa blog yang sempat saya kunjungi, saya menemukan beberapa pemaparan yang mengupas tentang minder dan malu pada diri seseorang. Di antara pemaparan-pemaparan itu saya kolaborasikan disini, dalam artikel ini.

Orang-orang dengan sifat pemalu secara naluri menyimpan kesadaran kalau diri mereka terlewatkan dari orang lain. Sifat pemalu biasanya membuat seseorang kehilangan kesempatan, kurang mendapat kesenangan dan terkucil dari hubungan sosial. Sifat pemalu dapat membawa banyak kerugian. Tapi bagi Anda yang memiliki sifat ini, tak perlu berkecil hati, karena pada dasarnya ada banyak cara untuk mengusir jauh-jauh sifat yang merugikan ini.

Sebenarnya, formula dari rasa malu terdiri dari 'terlalu berpusat pada diri sendiri' dicampur dengan rasa gugup. Dan ada paduan yang lebih tak menyangkan, saat rasa malu itu mempengaruhi fisik Anda dengan cara 'membajak' ketenangan logis. Rasa malu adalah sebuah kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian sosial.

Untuk mengatasi rasa malu ini, yang Anda butuhkan adalah belajar bersikap rileks dalam pergaulan sosial. Dibutuhkan usaha untuk mengarahkan diri Anda jauh dari terlalu berpusat pada diri sendiri, serta memberi diri Anda ruang untuk mempraktekan kemampuan bercakap-cakap. Dalam kebanyakan kasus, emosi yang memuncak dalam bersosialisasi membuat orang menanggapi berbagai kejadian dengan rasa takut. Untuk memulai mengurangi rasa malu, bagi Anda yang pemalu, ada beberapa hal di bawah ini yang mungkin dapat Anda praktekan.

1. Pikirkan tentang cara Anda merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang telah Anda kenal, dimana Anda bisa merasa nyaman dan bersikap spontan. Alihkan perasaan itu saat Anda bertemu kenalan baru, begitu pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri Anda memudar.

2. Hindari terlalu memperhatikan diri Anda sendiri. Tentu saja, Anda boleh sedikit memikirkan tentang bagaimana Anda akan melewatkan perbicangan dengan orang banyak, tapi jika seluruh fokus Anda tercurah pada kata-kata sendiri dan perasaan Anda, selanjutnya Anda akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan apa yang mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar atau ingat-ingat nama mereka. Hal ini bukan hanya memberi Anda bahan perbincangan, tapi juga mencairkan ketegangan dalam bersosialisasi dan membuat perasaan Anda lebih tenang.

3. Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak.

4. Berhentilah percaya pada imajinasi Anda. Mungkin Anda pernah membuat gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang Anda bayangkan. Itu menunjukan beatapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, karena apa yang dipikiran orang lain tentang Anda, belum tentu sama persis seperti bayangan Anda.

5. Berhentilah memikirkan 'segalanya atau bukan apa-apa.' Pemikiran 'pasti begini/pasti begitu' tertuang saat Anda mengalami emosi. Orang-orang yang sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan perbedaan yang ekstrim. Bagi orang yang sedang marah 'Anda salah' dan 'mereka benar,' orang yang marah akan melihat dirinya 'gagal', sedang yang lain

'berhasil.' Jadi berhentilah berpikir kalau Anda mungkin telah mengatakan hal yang salah, atau orang lain akan membenci Anda. Saat Anda merasa rileks dalam pergaulan sosial, Anda juga akan mendapat lebih sedikit peringatan dari diri sendiri, karena dalam keadaan gugup, biasanya Anda akan mulai berpikir tentang segalanya atau bukan apa-apa.

6. Nikmati waktu Anda. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dulu. Ajukan pertanyaan, dan jika mendapat pertanyaan. Anda dapat mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu sebagai tanggapan Anda, jangan asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang diluncurkan dengan perlahan merupakan cara bersikap santai.

7. Gunakan latihan hipnotis. Hipnotis merupakan cara tercepat untuk mengubah tanggapan insting/emosi Anda dalam setiap situasi. Hanya pikirkan bahwa pikiran dan tubuh Anda dalam keadaan rileks sewaktu bertemu orang baru. Sebenarnya, sewaktu Anda merasa santai seringkali Anda akan menemukan saat yang tepat untuk menerapkan hipnotis agar merasa lebih percaya diri saat berhadapan dengan orang-orang baru, dan tentu saja pada titik ini rasa malu akan tersingkir dengan sendirinya.

Nah itulah beberapa pemaparan tentang Cara atau tips mengatasi rasa minder dan malu dalam diri, Bagi Anda yang mungkin memiliki masalah dengan rasa malu saat bertemu dengan kenalan baru, dapat Anda mencoba tujuh tips yang kami sampaikan di atas. Dan semoga setelah itu Anda akan lebih percaya diri saat bertemu orang-orang baru dalam pergaulan sosial.

Lima Reaksi Unik Setelah Bercinta



Setelah bercinta, tak semua wanita
Setelah bercinta, tak semua wanita merasa tenang berada di pelukan pasangan serta tertidur pulas. Banyak reaksi yang mungkin tak Anda kira bisa muncul setelah bercinta dan mencapai kepuasan. 

Mulai dari menangis, ingin menyendiri, lapar, hingga sakit tenggorokan. Menurut seksolog, reaksi tersebut memang diketahui terjadi pada beberapa wanita dan masih dalam batas normal.
1. Menangis
Sedang tidak bertengkar atau dalam masalah yang berat. Tapi, justru setelah bercinta, muncul keinginan besar untuk menangis. Untuk menutupi dari pasangan, lalu pergi ke kamar mandi untuk menangis. Anda pernah mengalaminya?

Tak perlu khawatir saat mengalami kondisi ini. Air mata setelah bercinta bukan jadi penanda adanya masalah besar dalam psikologis hubungan.

"Ini sering terjadi lebih karena pelepasan ketegangan yang tersimpan, seperti orgasme. Kadang-kadang, bentuknya berupa perasaan ingin menangis," kata Isadora Alman, seorang seksolog dari San Francisco, seperti dikutip dari womansday.com.

2. Ingin menyendiri
Sebagian besar pasangan, biasanya bermesraan setelah bercinta. Faktanya, beberapa wanita justru ingin menyendiri dan tak ingin berada di samping pasangan untuk dimanjakan.

"Setelah hubungan seksual yang intensif, beberapa orang membutuhkan waktu sendiri untuk menstabilkan diri, agar merasa bersatu lagi dengan pasangannya. Terkadang, wanita cenderung merasa sudah memberikan semuanya dan ingin sendiri untuk merasa utuh kembali," kata Alman.

3. Sakit kepala

Banyak wanita yang mengalami sakit kepala hebat setelah berhubungan seksual. Ini merupakan keluhan umum, yang dalam istilah medis dikenal dengan coital cephalgia atau sakit kepala orgasme.

“Karena bercinta dan mencapai orgasme membuat kondisi psikologis berubah drastis. Kondisi ini membuat naiknya tekanan darah dan memicu sakit kepala dan migrain," ujar Alman.

Sakit kepala setelah bercinta memang bukan gangguan serius. Tapi, menurut Alman, efek buruknya adalah bisa menurunkan gairah seksual. Ia menyarankan, jika memang sangat mengganggu, untuk memeriksakan diri ke dokter.

4. Sakit tenggorokan

Ada juga yang mengalami sakit tenggorokan setelah bercinta. Pemicunya bisa jadi karena nafas yang terengah-engah dan mulut kering. Untuk mengatasinya, segera minum banyak air putih setelah bercinta.

"Letakkan juga segelas air putih di meja kamar, untuk mencegah dehidrasi dan mulut kering," kata Lissa Rankin, MD, ginekolog dan pendiri OwningPink.com.

Ia memperingatkan, jika sakit tenggorakan terjadi setelah oral seks, bisa jadi gejala infeksi penyakit menular seksual. Itu karena penyakit seperti herpes dan gonorhea, menimbulkan gejala sakit tenggorokan.

5. Lapar

Anda seringkali ingin mencari cemilan setelah bercinta? Bercinta, seperti juga olahraga, membakar kalori yang cukup banyak. Tak heran, jika Anda merasa kelelahan dan lapar.

"Banyak orang, baik pria dan wanita, merasa lapar setelah olahraga. Berhubungan seksual juga olahraga, tapi jika itu seks yang berkualitas,"