Laman

Jumat, 27 April 2012

10 Alasan Wanita Menolak Ajakan Bercinta

Semua wanita mungkin pernah merasakan momen ini bersama pasangan. Ketika gairah Anda berada pada titik rendah, sementara pasangan ingin bermesraan dan berhubungan intim.

Untuk menolak ajakan bercinta, banyak wanita lantas mencari-cari alasan. Penelitian terbaru, dari MyVoucherCodes menemukan bahwa ucapan "sedang lelah" dan "sedang sakit kepala" adalah alasan klasik yang menempati urutan teratas yang diumbar wanita ketika menolak ajakan bercinta pasangan.

Studi terhadap 1.213 wanita di Inggris dilakukan untuk mencari alasan yang paling sering diungkap saat tidak bergairah dalam sesi intim. Sebanyak 61 persen wanita mengaku membuat alasan agar tak berhubungan seks.

Berikut 10 alasan paling sering diungkap wanita:
1. Terlalu lelah: 69 persen
2. Harus bangun pagi: 61 persen
3. Pusing: 57 persen
4. Merasa gemuk: 54 persen
5. Tidak punya waktu: 48 persen
6. Tidak mood: 47 persen
7. Merasa sakit: 39 persen
8. Pura-pura tidur: 33 persen
9. Kekenyangan setelah makan: 28 persen
10.Belum bercukur/ wax: 27 persen

Lebih dari setengah responden, 53 persen yang mencipta alasan palsu mengatakan pasangan dapat merasakan kebohongan mereka namun menerimanya.  Sedangkan, dua perlima merasa bersalah mencari-cari alasan saat menolak pasangan.

Mark Pearson, Chairman MyVoucherCodes mengatakan,  "Berada dalam suatu hubungan, khususnya hubungan jangka panjang, dapat menyebabkan perasaan hambar dalam hubungan romantis. Cara membumbuinya adalah kencan di luar dan menghabiskan malam berdua tanpa gangguan apapun," katanya seperti dikutip Female First. (umi

Ciri-Ciri Pecandu Seks Menurut Para Ahli

Aktivitas seksual adalah salah satu cara merekatkan hubungan dengan pasangan. Lewat hubungan seks, pasangan lebih dekat satu sama lain sekaligus memperoleh manfaat bagi kesehatan dan kebugaran.
Tetapi tidak bagi para pecandu seks. Aktivitas seksual bagi pecandu seks bukan lagi soal keintiman. Sama seperti akibat candu narkoba atau minuman beralkohol, pecandu seks tak mampu mengendalikan keinginan dan waktunya untuk melakukan sesuatu berkaitan dengan kegiatan seksual.

Beberapa pakar memperkirakan, 3-6 persen populasi penduduk mengidap kecanduan seks. Sebagian besar didominasi pria, dan jumlah wanita yang kecanduan seks mencapai 20 persen.

Ada beberapa ciri-ciri khusus para pecandu seks, menurut Seksolog Dr Patrick Carnes, antara lain:

1. Obsesi
Pecandu seks banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan seks semata. Mereka kesulitan fokus pada hal lain kecuali seks.

Obsesinya hanya seputar apa yang akan mereka lakukan untuk memperoleh seks dan semakin banyak seks, kapan akan terjadi, bagaimana mereka akan menyembunyikan dari pasangan, dan sebagainya.

2. Dorongan kuat
Sama seperti candu umumnya, mereka yang merasa kecanduan seks sulit membendung dorongan aktivitas seksual.  Pecandu seks tak mampu mengontrol keinginan tersebut kendati ingin menghentikannya.
Tak jarang untuk memenuhinya, para pecandu seks melakukan aktivitas berisiko tinggi tanpa sepengetahuan pasangan seperti selingkuh atau menyewa pekerja seks komersil.

3. Menolerir perbuatannya


Penderita kecanduan seks awalnya hanya memerlukan sedikit aktivitas seks yang kemudian berkembang terus menerus.
Lama-kelamaan, kebutuhan akan seks tak lagi bisa dipenuhi pasangan sehingga mencarinya dari hal-hal lain, seperti majalah dan video porno, melakukan masturbasi hingga perilaku berisiko seperti seks komersil.

4. Memelihara kebiasaan
Kegiatan seksual bagi pecandu seks bagaikan obat yang dapat menciptakan perasaan bahagia atau mengatasi situasi sulit. Tak mengherankan, fantasi seksual dan hubungan seks selalu menjadi prioritas memperoleh kenyamanan.

Walaupun mengalami tekanan emosional akibat perasaan tak terkendali, pecandu seks tak mampu mengatasinya. Sebagian besar akan tetap menuruti hasrat seksual tak terkendali, meski mengetahui konsekuensinya, seperti kehilangan pasangan atau pekerjaan karena kepergok melakukan aktivitas seksual pada jam kerja.

5. Mengabaikan aktivitas sosial hanya demi seks
Bagi pecandu seks, hubungan intim adalah satu-satunya cara agar mereka selalu bahagia. Sehingga, kerap mereka menutup diri dari kegiatan sosial hingga mengalami masalah dalam pekerjaan.

Anda menemukan tanda-tanda ini pada diri sendiri atau pasangan? Sebaiknya diskusikan dengan pasangan agar segera mencari pertolongan. Kecanduan seksual tak dapat dipulihkan secara langsung namun dapat diminimalisasi perlahan-lahan dengan bantuan terapis profesional.

Otak Wanita "Berhenti" Saat Bercinta

Seperti diketahui bahwa organ otak kita tidak akan pernah berhenti bekerja selama kita masih hidup. Tapi, ada kalanya otak seolah berhenti melaksanakan tugasnya untuk berpikir. Pada pria, otak seakan berhenti bekerja saat memikirkan nama seorang wanita. Sedangkan pada wanita, otak justru berhenti bekerja saat melakukan hubungan seks.

Seperti dilansir dari iVillage, seluruh bagian otak wanita akan "mati" selama Anda berhubungan seks dengan penuh gairah hingga mencapai orgasme.

Dalam studi terbaru yang ditulis Journal of Sexual Medicine, para peneliti memindai otak responden wanita untuk memantau aktivitas otak mereka saat menonton film porno.
Penelitian ini menunjukkan bahwa daerah otak yang bertanggung jawab untuk memproses gambar visual tidak bekerja saat mereka menonton film porno. Artinya, sekali terangsang, wanita akan praktis "buta" terhadap apa yang ada di depan mereka karena otak sibuk mengirimkan sinyal sensual ke area organ intim.

"Otak dapat menjadi cemas atau pun terangsang, tetapi tidak di saat yang bersamaan. Jika Anda ingin memfokuskan pikiran pada apa yang Anda lihat, Anda akan sulit sekali memfokuskan pikiran pada gairah," ujar Gert Holstege, seorang uroneurologist di Universitas Groningen Medical Center, Belanda.

Jadi, kalau Anda berpikir bahwa otak merupakan bagian super yang multitasking, bahkan saat Anda melakukan hubungan seks, berarti Anda salah! Tak heran kalau banyak wanita memalsukan orgasme saat mereka terpaksa melakukan hubungan seksual dengan pasangan mereka.

"Anda harus menyadari bahwa otak ingin memiliki cadangan energi sebanyak mungkin. Sehingga jika bagian otak tidak berada dalam fungsi maksimal, maka penggunaan energi bagian otak tersebut akan segera turun."

Temuan ini juga memiliki implikasi pada disfungsi seksual yang juga terjadi pada wanita. Hasil screening otak menunjukkan bahwa rasa cemas adalah "pembunuh" libido yang efektif.

"Nah, bagi laki-laki, jika Anda ingin berhubungan seks, Anda harus pandai membuat situasi yang aman bagi wanita. Hal tersebut adalah hal yang terpenting," ujarnya. (umi)